KENPHORIA


Seseorang yang rambutnya dikuncir kuda telah berdiri di dekat panggung sejak 1 jam lalu. Karena menggunakan sepatu yang sol nya setinggi 5 cm, Najla bertumpu pada sepatunya dengan percaya diri.

Pasalnya walaupun ia berada di area depan, tubuhnya yang mungil itu tetap saja bisa tertutup oleh punggung orang lain di depannya. Sepatu yang ia kenakan sangat membantu penglihatannya.

Najla juga sengaja memakai masker untuk berjaga-jaga kalau Febi menyadari kedatangannya. Dirinya beberapa kali menoleh dan melirik ke kanan kiri, mencari Febi. Namun keberadaan temannya itu tidak terlihat olehnya.

Area konser malam itu sangat penuh sampai suara orang-orang disana sudah memekakkan telinga padahal acara utamanya saja belum dimulai.

Entah akan sebising dan seheboh apa kalau Kenny Alvaro sudah menampakkan dirinya di atas panggung.

Tak lama kemudian, intro musik milik Kenny menggema di seluruh ruangan, membuat semua penggemarnya bersorak kegirangan.

Lalu beberapa detik setelahnya sang bintang yang telah dinantikan muncul, melantunkan lirik demi lirik yang ia tulis sambil berjalan sampai ke tengah panggung.

Kerumunan penggemar Kenny semakin histeris tatkala idolanya itu telah menginjakan kakinya tepat di tengah panggung yang dapat terlihat oleh semua orang disana.

Najla dengan perasaan berdebar-debar ikut bersorak, tubuhnya bergerak mengikuti irama musik yang memenuhi gendang telinganya. Dirinya bahkan sampai meloncat-loncat saking terlalu menikmati pertunjukan Kenny di atas panggung.

Pria pemilik nama Alvaro itu kemudian beranjak dari posisi awalnya. Ia berjalan mengitari panggung, menatap kerumunan orang di bawah panggung sambil terus menyanyi dan sesekali menyapa penggemarnya.

Kaki jenjangnya berhenti tepat di depan Najla, ia tersenyum saat mendapati Najla tengah bersorak untuknya.

Padahal Najla saat itu sedang memakai masker yang menutupi wajahnya, bagaimana Kenny bisa mengenali perempuan itu?

Ah.. mungkin karena jaketnya yang ia pinjamkan beberapa hari lalu itu tersampir di bahu Najla.

Najla membalas senyuman Kenny walaupun ia sadar kalau senyumnya itu tidak terlihat.

Kemudian Kenny melanjutkan langkahnya menyisir area panggung yang lain. Najla mengelus dadanya sendiri agar jantungnya tidak berdetak terlalu cepat dan berantakan.

Ini pertama kali baginya menonton konser Kenny di barisan paling depan, tentu saja kesempatan dilihat oleh Kenny juga semakin besar. Namun Najla tidak menyangka kalau seorang Kenny Alvaro akan melempar senyum padanya.

Padahal hanya beberapa detik, namun efek senyuman Kenny itu belum hilang bahkan sampai berjam-jam kemudian.

Seperti robot yang baterainya tidak pernah habis, Najla masih bersemangat dan antusias walaupun telah berdiri selama kurang lebih 3 jam.

Lagu yang entah ke berapa kembali dinyanyikan dengan apik oleh laki-laki yang keningnya sudah berkeringat.

Najla lantas mengerahkan seluruh tenaganya untuk 2 lagu terakhir itu.

Tidak hanya Najla yang heboh, penonton lain pun begitu. Saking hebohnya tubuh Najla sempat terdorong oleh orang di belakangnya, membuat ia menoleh untuk melihat siapa yang membuat tubuhnya hampir jatuh.

Namun netranya lebih dulu menangkap pemandangan yang membuat ia mengedipkan matanya berkali-kali.

Febi dan Julian.

Ia melihat teman dan suaminya yang tidak terlalu berjarak dari posisinya itu tengah asyik menyanyi, terlihat sangat akrab seperti pasangan kekasih.

Seketika musik yang sejak tadi berdendang keras tiba-tiba menjadi tidak terdengar lagi oleh telinganya. Najla terlalu terkejut dengan apa yang ia lihat.

Bagaimana bisa Julian ada disini? Bersama Febi pula.

Pikiran jelek mulai menguasai otaknya. Membuat ia menebak-nebak apa yang sedang terjadi.

Najla tidak berniat menghampiri dua orang itu karena situasinya yang seperti tidak memungkinkan. Alhasil Najla menjadi tidak seenjoy di awal pertunjukan. Ia menonton penampilan terakhir Kenny dengan suasana hati yang buruk.

Musik berhenti setelah Kenny mengucapkan salam perpisahan selama beberapa menit. Aula konser pun dipenuhi suara tepuk tangan saat Kenny meninggalkan panggung.

Para penggemar mulai berjalan ke belakang untuk keluar dari area panggung. Namun tidak dengan Najla, ia harus mengembalikan jaket milik Kenny.

Namun karena sudah terlalu bete, Najla mengurungkan niatnya untuk menemui Kenny di belakang panggung karena ia tidak ingin bertemu dengan idolanya saat suasana hati sedang tidak baik.

Alih-alih berjalan ke belakang, Najla justru berjalan ke depan sampai pagar pembatas panggung dan menunggu sampai ada staff yang lewat.

“Kak!”

Dipanggilnya seorang laki-laki jangkung yang sedang berjalan. Mendengar ada yang memanggil, laki-laki itu segera menghampiri.

“Ini jaket punya Kenny, aku nitip ya. Jangan diambil, ini punya Kenny lho! Aku gak bisa ketemu langsung soalnya, jadi aku nitip sama kamu, ya, kak!” ujar Najla tanpa jeda, “Makasih, aku mau langsung pulang. Bye, kak!”

Setelahnya Najla bergabung dengan gerombolan manusia lainnya yang hendak keluar.

Selama perjalanan pulang, Najla terus memaki-maki Julian di dalam hati.

Berani-beraninya dia selingkuhin aku!